Kamis, 23 Desember 2010

Mengapa Harus Hamil 9 Bulan?

Pernahkah Anda merenung, mengapa seorang ibu harus mengandung selama 9 bulan lamanya?! Mengapa bukan hanya 5 minggu atau 2 bulan saja?!
Ternyata ada maksud indah di balik semua itu. Tuhan Sang pencipta sedang memberikan pelatihan bagi ibu dan khususnya, sang ayah, melalui masa kehamilan yang panjang tersebut.
Umumnya para suami bukanlah makhluk yang terlatih saat mereka menikah. Kerapkali mereka tak tahu bagaimana memperlakukan Anda dengan baik. Seringkali mereka juga tidak menyadari bahwa hal sekecil apapun bisa melukai perasaan istrinya. Jika mereka tak pernah dibekali dengan pelajaran ‘Bagaimana memperlakukan istri dengan baik’, maka tentunya mereka buta tentang cara menangani seorang bayi.
Lewat masa kehamilan, ada banyak hal yang menimpa seorang wanita, mulai dari rasa mual yang tak berkesudahan, penyakit ngidam yang tak dapat dikendalikan, hingga nyeri di mana-mana. Semua itu membuat pria mau tak mau jadi prihatin. Jika biasanya mereka selalu kasar misalnya, maka kali ini, ia bisa selembut kapas.
Ia akan bangun pelan-pelan dari ranjang sehingga mual Anda tak kambuh akibat goncangan tempat tidur. Ia rela mengunjungi dapur untuk mengambilkan segelas susu bagi istri tercinta. Ia juga pasti bersedia mencari durian di pasar meskipun saat tengah malam tengah mengintip. Waktu 9 bulan cukup untuk mengubah seorang pria yang tadinya tak berperikemanusiaan menjadi seorang malaikat.
Sehingga saat sang bayi lahir, maka sang pria tahu bahwa dia harus sabar saat bayinya menangis keras-keras. Ia akan telaten menghadapi popok-popok kotor setelah 9 bulan berhadapan dengan muntahan sang istri. Dia akan menggendong lembut bayinya. Dia sudah terlatih, dan itu butuh 9 bulan. Jika kelak suami Anda (atau anak) bertanya, mengapa harus 9 bulan?! Maka tunjukkan artikel ini. (wo/meg)
Sumber: http://kapanlagi.com

Selasa, 21 Desember 2010

jangan pipis dikolam renang...!!!

Kolam renang tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk berenang, banyak orang yang pergi ke kolam renang umum hanya untuk sekedar bermain air saja. Tapi seberapa bersihkah kolam renang yang dikunjungi tersebut? Berenang bisa memperkuat tubuh seseorang, karena itu sering direkomendasikan sebagai terapi pada beberapa orang untuk memulihkan cedera atau mengatasi penyakit kronik. Tapi tidak semua kolam renang umum itu bersih, justru banyak kolam renang yang tidak higienis karena mengandung berbagai bakteri atau zat-zat yang bisa membuat orang yang berenang menjadi sakit.
Menjadikan berenang sebagai terapi fisik merupakan ide yang sangat baik jika dilakukan di tempat yang benar. Tapi tetap harus memperhatikan risiko sekecil apapun, terutama jika dilakukan di tempat umum.
Sebenarnya hampir semua kolam renang mengandung polutan, termasuk pada kolam renang yang terpelihara dengan baik sekali pun. Polutan tersebut bisa berasal dari mana saja, seperti polutan dari tubuh perenang itu sendiri (penggunaan suncream atau lotion lainnya) dan desinfektan yang digunakan untuk membersihkan kolam renang juga menambah beban polutan dari kolam renang itu sendiri.
Jika sistem kekebalan seseorang sedang terganggu, misalnya sedang sakit atau baru menjalani operasi maka akan lebih rentan terhadap infeksi oleh mikro organisme yang terdapat di dalam air tersebut. Untuk beberapa orang justru ada yang lebih rentan terhadap bahan kimia desinfektan seperti klorin.
Salah satu hal yang membuat banyak kolam renang tidak bersih adalah adanya orang yang buang air kecil di dalam kolam renang. Hal ini biasanya karena banyak orang yang malas untuk keluar dari kolam renang dan pergi ke kamar mandi. Faktor ini merupakan salah satu penyumbang polutan di dalam kolam renang.
Urin yang ada dalam kolam renang bisa bereaksi dengan desinfekatan sehingga menghasilkan bahan kimia yang tidak sehat. Kejadian ini biasanya paling sering terjadi di kolam anak-anak, padahal daya tahan tubuh anak-anak itu sendiri tidak sekuat orang dewasa.
Untuk mengurangi polutan yang ada, sebaiknya diberikan pengumuman bahwa bagi siapa pun yang ingin menggunakan kolam renang agar mandi terlebih dahulu. Hal ini untuk mengurangi polutan yang berasal dari diri perenang itu sendiri.
Berikut adalah beberapa tips jika ingin melakukan renang atau bermain air di kolam renang umum, seperti dikutip dari Health24:
  1. Jangan meminum air kolam renang.
  2. Menjaga mata tetap tertutup selama berada di bawah air.
  3. Jangan berenang jika terdapat luka di tubuh terutama luka terbuka.
  4. Jangan menghabiskan waktu lebih lama dari yang dibutuhkan untuk berenang.
  5. Jika ada gejala yang mengkhawatirkan seperti gatal dan merah-merah, diare atau iritasi mata, maka segera keluar dari kolam renang dan berkonsultasilah dengan dokter.
Untuk itu, lebih telitilah dalam memilih kolam renang umum yang akan digunakan. Serta jangan pernah buang air kecil di dalam kolam renang, karena tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri tapi juga membahayakan para pengguna kolam renang itu sendiri.

MEMAAFKAN ITU INDAH

Anitha Rara 16 Juni jam 16:44 Laporkan
MEMAAFKAN ITU INDAH

Sepasang suami istri yg sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar & suaminya menghardik istrinya dgn sangat keras....
Istri yg kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di Atas Pasir :

" HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU "

Mereka trs berjalan, sampai menemukan oasis dimana mereka memutuskan utk mandi.
Si Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, namun pd akhirnya berhasil diselamatkan Suaminya.
Ketika sang istri mulai siuman & rasa takutnya hilang, dia menulis di Sebuah Batu :

" HARI INI SUAMIKU YANG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU"

Suami bertanya : "Kenapa setelah ak melukai hatimu, kmu menulisnya di Atas Pasir & sekarang kmu menulisnya di Atas Batu?"
Istrinya menjawab : "Saya menulis di Atas Pasir agar angin maaf datang berhembus & menghapus tulisan itu...
Dan bila sesuatu hal baik diperbuat suamiku, ak harus memahatnya di Atas Batu, agar tidak bisa hilang tertiup angin.


BELAJARLAH UNTUK SELALU BISA MENULIS KESALAHAN SESEORANG DI ATAS PASIR, AGAR ANGIN MAAF DATANG BERHEMBUS & MENGHAPUS TULISAN ITU.

Karena Terkadang 10 kebaikan seseorang bisa terlupakan hanya krn 1 kesalahan. Padahal manusia itu tidak ada yg sempurna & semua org itu pst pernah melakukan kesalahan.

Belajarlah utk bisa saling memaafkan, krn Allah saja selalu memaafkan kesalahan hambanya, knpa kita tdk bisa memaafkan kesalahan org lain.

Belajarlah utk selalu mengingat kebaikan org lain walaupun kebaikan itu hanya sebutir beras &

Belajarlah untuk memahami perbedaan & berani menerima perbedaan dalam hidupmu.
Karena semua manusia pasti berbeda & tidak ada manusia yg sempurna.

insiden semut

Insiden Satu: Seorang anak kecil meninggal karena ahli bedah yang menemukan semut di otaknya!
Rupanya anak ini tertidur dengan beberapa permen di mulutnya atau di samping tempat tidurnya. Semut itu merangkak ke telinganya dan akhirnya berhasil masuk ke otaknya.
Ketika ia terbangun, ia tidak menyadari bahwa semut telah berada di dalam kepalanya.
Setelah itu, ia terus-menerus mengeluh tentang gatal di sekitar wajahnya.. Ibunya membawanya ke dokter, tapi dokter tidak tahu apa yang salah dengan dia. Ia mengambil sebuah X-ray dari anak itu dan ngeri, ia menemukan sekelompok semut hidup di tengkoraknya. Karena semut masih hidup, dokter tidak bisa mengoperasi anak tersebut karena semut terus-menerus bergerak. Anak itu akhirnya mati. Jadi harap berhati-hati ketika meninggalkan bahan makanan di dekat tempat tidur Anda atau ketika makan di tempat tidur. Ini mungkin menarik semut. Yang terpenting, JANGAN PERNAH Anda atau anak Anda makan permen sebelum tidur. Anda atau anak Anda mungkin tanpa dsadari telah menarik semut saat Anda tertidur.

Insiden Dua:
kejadian serupa terjadi di sebuah rumah sakit di Taiwan. Orang ini dirawat di rumah sakit dan selalu diperingatkan oleh perawat untuk tidak meninggalkan bahan makanan di dekat tempat tidur karena ada semut. Dia tidak mengindahkan nasihat mereka.
Semut akhirnya sampai ke kepalanya. Anggota keluarganya mengatakan bahwa orang itu terus-menerus mengeluh sakit kepala. Dia meninggal dan diotopsi.
Dokter menemukan sekelompok semut hidup di kepalanya. Ternyata, semut telah makan sebagian kecil dari otaknya. (Pls mengambil tindakan)
Ruangkan waktu buat baca sebentar dan forward info ini k org2 yg terdekat mu..!!!

semoga ada hikmahnya

Posted 24 May 2010 - 07:31 AM
Posted Image
Dewi adalah sahabat saya, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not to be the best?,'' begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.

Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya, "Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?" Dengan sigap Dewi menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna". "Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !" begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.

Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. "Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda". Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.

Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ''memahami'' orangtuanya.

Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya," Bunda aku ingin mandi sama bunda...please...please bunda", pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.

Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku !" Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja...?" kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.

Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, "Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency".

Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang... terlambat sudah...Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.

Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata "Ini Bunda Nak...., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya...sayang....! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak.." . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil. . Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, "Inikan sudah takdir, ya kan..!" Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?". Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain.

Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya.

Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, "Inilah konsekuensi sebuah pilihan!" lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat.

Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. "Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak...? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.

Sepanjang persahabatan kami, rasanya baru kali ini saya menyaksikan Dewi menangis dengan histeris seperti ini.

Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris "Bangunlah Bayu sayaaangku....Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak.....?!?" pintanya berulang-ulang, "Bunda mau mandikan kamu sayang.... Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak.... Sekali ini saja, Bayu.. anakku...?" Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu.

Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini...tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya.

Semoga sahabat dapat mengambil hikmah dari cerita ini.Bahwa uang/hal2 duniawi dapat kita cari kapan pun juga kita mau...tapi penyesalan dan takdir akan datang tanpa kita ketahui waktunya dan waktu tidak akan dapat di putar kembali... :)